Entri Populer

Tuna Grahita

bahwa anak tunagrahita itu merupakan individu yang memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata anak normal, sehingga mereka tidak mampu melakukan aktivitas seperti anak normal. Agar mereka dapat tumbuh dan berkembang, diperlukan adanya pelayanan secara khusus, yaitu dilembaga pendidikan luar biasa, seperti : SLB/C, Guru kunjung, Sekolah terpadu, Panti Rehabilitasi Cacat Mental, dan sebagainya agar potensi yang mereka miliki dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Menurut American Association on Mental Deficiency (AAMD), seperti dikutup oleh Sutarli (1993 : 3) memberikan suatu penggolongan atau klasifikasi dari keterbelakangan mental (tunagrahita), yaitu :
a. Tunagrahita Ringan (Mild) dengan IQ 55-69 (W) / 52-67 (SB)
b. Tunagrahita Sedang (Moderat) dengan IQ 40-54 (W) / 36-51 (SB)
c. Tunagrahita Berat (Serve) dengan IQ 25-39 (W) / 20-35 (SB)
d. Tunagrahita Berat Sekali (Profound) dengan IQ kurang dari 25 (W) / 20 (SB)
Adapun menurut Sudjaji (1996 : 6) menyebutkan bahwa empat kelompok klasifikasi bardasrkan taraf subnormalitas intelektual, yaitu :
a. Taraf perbatasan atau lamban belajar (the borderline or the slow leaner) (IQ 70-85).
b. Tunagrahita mampu didik (educable mentally retarded) ( IQ 50-70 atau 75).
c. Tunagrahita mampu latih (trainable mentally retarded) (IQ 30 atau 35 sampai 50 atau 55).
d. Tunagrahita mampu rawat (dependent or profoundly mentally retarded) (IQ di bawah 25 atau 30)

3. Ciri-ciri anak tunagrahita
Menurut Ketut Wesna (1996:233), ciri-ciri anak tunagrahita dapat dikenal dari hal-hal sebagai berikut :
1. Kesulitan belajar
2. Prestasi yang kurang
3. Kebeiasaan kerja yang kurang baik
4. Perhatian yang mudah dialihkan
5. Kemampuan motorik yang kurang baik
6. Perkembangan bahasa yang kurang baik
7. Kesulitan menyesuaikan diri